Seperti yang telah
dibahas pada bagian sistem pentanahan, betapa penting sistem pentanahan baik
dalam sistem tenaga listrik AC maupun dalam pentanahan peralatan untuk
menghindari sengatan listrik bagi manusia, rusaknya peralatan dan terganggunya
pelayanan sistem akibat gangguan tanah. Untuk menjamin sistem pentanahan
memenuhi persyaratan perlu dilakukan pengujian. Pengujian ini sebenarnya adalah
pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang dilakukan setelah dilakukan
pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara periodik setiap tahun
sekali. Hal ini harus dilakukan untuk memastikan tahanan pentanahan yang ada
karena bekerjanya sistem pengaman arus lebih akan ditentukan oleh tahanan
pentanahan ini.
Pada saat ini telah banyak beredar di pasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth Tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi sampai dengan yang banyak fungsi dan kompleks. Penunjukkan alat ukur ini ada yang analog ada pula yang digital dan dengan cara pengoperasian yang mudah serta aman. Untuk lingkungan kerja yang cukup luas, sangat disarankan untuk memiliki alat semacam ini.
Bahasan dalam bagian ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip pengujian pengukuran tahanan pentanahan, teknik pengukuran yang presisi baik untuk elektroda tunggal maupun banyak.
A. Pengukuran Tahanan Pentanahan (Earth Tester)
Ada berbagai macam instrument pengukur tanahan pentanahan, salah satu contohnya adalah Earth Hi Tester.
Pada instrument cara pengukuran ada 2 macam yaitu :
Pada saat ini telah banyak beredar di pasaran alat ukur tahanan pentanahan yang biasa disebut Earth Tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi sampai dengan yang banyak fungsi dan kompleks. Penunjukkan alat ukur ini ada yang analog ada pula yang digital dan dengan cara pengoperasian yang mudah serta aman. Untuk lingkungan kerja yang cukup luas, sangat disarankan untuk memiliki alat semacam ini.
Bahasan dalam bagian ini menjelaskan tentang prinsip-prinsip pengujian pengukuran tahanan pentanahan, teknik pengukuran yang presisi baik untuk elektroda tunggal maupun banyak.
A. Pengukuran Tahanan Pentanahan (Earth Tester)
Ada berbagai macam instrument pengukur tanahan pentanahan, salah satu contohnya adalah Earth Hi Tester.
Pada instrument cara pengukuran ada 2 macam yaitu :
- Pengukuran normal (metoda 3 kutub), dan
- Pengukuran praktis (metoda 2 kutub)
Pengukuran
Normal (Metoda 3 Kutub)
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal pada 3a, selanjutnya :
1. Cek tegangan baterai ! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar / ON). Jarum harus dalam range BATT.
2. Cek tegangan pentanahan (Range saklar : ~ V, matikan saklar / OFF)
3. Cek tanahan pentanahan bantu (Range saklar : C & P, matikan saklar / OFF). jarum harus dalam range P/C (lebih baik posisi jarum berada saklar 0).
4. Ukurlah tahanan pentanahan (Range saklar : x1 ke x100) dengan menekan tombol pengukuran dan memutar selektor, hingga diperoleh jarum pada galvanometer seimbang / menunjuk angka nol. hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1) atau (x100).
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal pada 3a, selanjutnya :
1. Cek tegangan baterai ! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar / ON). Jarum harus dalam range BATT.
2. Cek tegangan pentanahan (Range saklar : ~ V, matikan saklar / OFF)
3. Cek tanahan pentanahan bantu (Range saklar : C & P, matikan saklar / OFF). jarum harus dalam range P/C (lebih baik posisi jarum berada saklar 0).
4. Ukurlah tahanan pentanahan (Range saklar : x1 ke x100) dengan menekan tombol pengukuran dan memutar selektor, hingga diperoleh jarum pada galvanometer seimbang / menunjuk angka nol. hasil pengukuran adalah angka yang ditunjukkan pada selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1) atau (x100).
|
CARA MENGGUNAKAN ALAT UKUR GROUNDING
Hari ini gue teringat kalo gue pernah bekerja pada suatu
perusahaan di Jakarta dan di tempatkan di electrical departement dan salah satu
tugas gue adalah mengukur grounding. Berikut ini gue persembahkan prosedur
pengukuran grounding yang masih gue ingat
1.Periksa kondisi
kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan
kabel tersebut dengan kertas amplas agar jepitan kabel probe dapat menyentuh
langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah
terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur.
2.Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance meter.
3.Lakukan pengukuran sebagai berikut :
3a.Bentangkan kabel warna merah sepanjang 20 meter. Ujung kabel yang menggunakan sepatu kabel adalah untuk dijepit ke batang angkur, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan ke alat ukur pada terminal C (Terminal C terdapat pada alat ukur). Kemudian tancapkan angkur kedalam tanah.
3b.Bentangkan kabel warna Biru sepanjang 10 meter. Ujung kabel yang menggunakan sepatu kabel adalah untuk dijepit ke batang angkur, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan ke alat ukur pada terminal P (Terminal P terdapat pada alat ukur). Kemudian tancapkan angkur kedalam tanah. Jarak angkur antara kabel warna merah dan biru adalah 5 sampai 10 meter.
3c.Hubungkan jepitan kabel warna hitam ke kabel grounding dan ujung yang lain dihubungkan ke terminal E (terminal terdapat pada alat ukur).
3d.Putar knob pada alat ukur keposisi CAL (calibration) sebelum melaksanakan pengukuran.
3e.Tekan tombol warna kuning pada alat ukur dan akan muncul angka 100 pada displai alat ukur.
3f.Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
3g.Kemudian tekan tombol warna kuning dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan.
3h.Nilai tahanan pentanahan yang ditentukan adalah ≤ 1 Ohm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar