Jumat, 02 Agustus 2024

Selasa, 30 Juli 2024

KUMPULAN CONTOH LAPORAN TUGAS TAMBAHAN DI E-KINERJA PMM

 Silahkan download gratis...

LAPORAN KOMBEL

https://drive.google.com/file/d/1vnJR6wkXarqEOBeA6fmwh7qFnib2xK3I/view?usp=sharing

LAP. KOMBEL

LAPORAN KETUA JURUSAN

https://drive.google.com/file/d/15mOkkIWiXU2CRjmQHK6cczCnaS8jPZeK/view?usp=sharing

KAJUR

LAPORAN WALI KELAS

https://drive.google.com/file/d/1G_GYWAWKcQBktEkQPevAYlgoI_IKbIUx/view?usp=sharing

WALAS

LAPORAN KEPALA PERPUS

https://drive.google.com/file/d/15mOkkIWiXU2CRjmQHK6cczCnaS8jPZeK/view?usp=sharing

KA PERPUS

LAPORAN GURU PIKET

https://drive.google.com/file/d/1s82Hj8baT1t_mCGELUwJxjrshkuXVpYZ/view?usp=sharing

GURU PIKET

LAPORAN OBSERVASI KELAS

https://drive.google.com/file/d/1vnJR6wkXarqEOBeA6fmwh7qFnib2xK3I/view?usp=sharing

LAP. OBSERVASI

LAPORAN PEMBINA  EXTRA

https://drive.google.com/file/d/1i9vqvb2b0BKah0yMhQ5HIt9B7vmuKFFk/view?usp=sharing

PEMBINA EXTRA

LAPORAN WAKIL KEPALA SEKOLAH

https://drive.google.com/file/d/1Iyf9uOqdrTeN5vIdnmORJDsHgO-xvDR7/view?usp=sharing


WAKA


Workshop Optimalisasi Komunitas belajar di Sekolah

silahkan lihat video youtube dibawah ini : 

https://youtu.be/lce28cl5xuY?si=MHIrxGTe-xQOFVR6



Senin, 10 Juni 2024

AKSI NYATA : WEBINAR DISIPLIN POSITIF MEWUJUDKAN KEDISIPLINAN TANPA PAKSAAN

Berbagi Praktik baik dengan mengadakan WEBINAR : dengan topik DISIPLIN POSITIF MEWUJUDKAN KEDISIPLINAN TANPA PAKSAAN.

Disiplin merupakan salah satu kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang tertib dan produktif, baik itu di sekolah, rumah, maupun tempat kerja. Namun, banyak orang sering kali mengasosiasikan disiplin dengan hukuman atau paksaan. Seiring perkembangan zaman, pendekatan baru yang lebih manusiawi dan efektif dalam mendidik dan mengelola perilaku telah muncul, yaitu disiplin positif. Metode ini bertujuan untuk membentuk kedisiplinan tanpa paksaan, yang tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga membangun karakter dan hubungan yang harmonis.

Apa Itu Disiplin Positif?

Disiplin positif adalah pendekatan yang fokus pada penguatan perilaku baik dan mengajarkan keterampilan sosial serta emosional. Berbeda dengan pendekatan tradisional yang lebih mengandalkan hukuman untuk mengoreksi perilaku, disiplin positif menekankan pada penghargaan, komunikasi, dan pemberian contoh yang baik. Tujuannya adalah untuk membantu individu memahami alasan di balik aturan dan mendorong mereka untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Prinsip-Prinsip Disiplin Positif

  1. Menghargai dan Menghormati: Setiap individu diperlakukan dengan hormat dan martabat. Penghargaan diberikan kepada perilaku positif, sementara kesalahan dijadikan kesempatan untuk belajar.

  2. Komunikasi Efektif: Mengutamakan dialog terbuka dan jujur antara semua pihak. Hal ini membantu memahami perspektif masing-masing dan mencari solusi bersama.

  3. Konsistensi: Aturan yang diterapkan harus konsisten dan adil. Ini membantu individu merasa aman dan memahami ekspektasi yang ada.

  4. Pemecahan Masalah: Mengajarkan keterampilan memecahkan masalah kepada individu sehingga mereka dapat menemukan solusi sendiri dalam situasi sulit.

  5. Penguatan Positif: Memberikan penghargaan atau pengakuan atas perilaku baik, yang mendorong individu untuk terus berperilaku positif.

Manfaat Disiplin Positif

Penerapan disiplin positif membawa berbagai manfaat, baik bagi anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Berikut beberapa di antaranya:

  • Meningkatkan Motivasi Intrinsik: Ketika individu memahami alasan di balik aturan dan merasa dihargai, mereka cenderung memiliki motivasi intrinsik untuk berperilaku baik.
  • Membangun Kemandirian: Disiplin positif membantu individu belajar membuat keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
  • Memperbaiki Hubungan: Pendekatan ini memperkuat hubungan antara individu, baik itu antara guru dan murid, orang tua dan anak, atau manajer dan karyawan.
  • Mengurangi Konflik: Dengan fokus pada komunikasi dan pemecahan masalah, konflik dapat dikelola dengan lebih baik dan sering kali dapat dihindari sejak awal.

Implementasi Disiplin Positif

Implementasi disiplin positif memerlukan perubahan cara pandang dan pendekatan dalam mendidik dan mengelola perilaku. Berikut beberapa langkah praktis yang dapat diambil:

  1. Menetapkan Aturan Bersama: Libatkan semua pihak dalam penetapan aturan. Ini membantu menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama.

  2. Memberikan Contoh yang Baik: Tunjukkan perilaku yang diharapkan melalui tindakan sehari-hari. Anak-anak dan remaja cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka.

  3. Menggunakan Penguatan Positif: Berikan pujian atau penghargaan untuk perilaku baik. Penguatan positif dapat berupa kata-kata pujian, hadiah kecil, atau kesempatan istimewa.

  4. Menerapkan Konsekuensi yang Adil: Ketika aturan dilanggar, berikan konsekuensi yang sesuai dan adil, serta pastikan individu memahami alasan di balik konsekuensi tersebut.

  5. Mendorong Refleksi Diri: Ajak individu untuk merenungkan tindakan mereka dan dampaknya. Ini membantu mereka belajar dari pengalaman dan memperbaiki diri.

Kesimpulan

Disiplin positif adalah pendekatan yang efektif dalam menciptakan kedisiplinan tanpa paksaan. Dengan menghargai individu, mengutamakan komunikasi, dan memberikan contoh yang baik, kita dapat membentuk perilaku yang positif dan membangun lingkungan yang harmonis. Pendekatan ini tidak hanya menegakkan aturan, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang penting, seperti tanggung jawab, empati, dan pemecahan masalah. Dengan disiplin positif, kita dapat menciptakan generasi yang lebih baik, mandiri, dan berkarakter kuat.

Untuk Video WEBINAR nya silahkan lihat dibawah ini :



Rabu, 08 Mei 2024

Download Software untuk Program PLC

Untuk yang cari-cari software untuk pemrograman PLC bisa download dibawah ini :

download disini



Mengukur Transistor dengan MULTIMETER ANALOG dan DIGITAL

Kita dapat menggunakan Multimeter Analog maupun Multimeter Digital untuk mengukur ataupun menguji apakah sebuah Transistor masih dalam kondisi yang baik. Perlu diingatkan bahwa terdapat perbedaan tata letak Polaritas (Merah dan Hitam) Probe Multimeter Analog dan Multimeter Digital dalam mengukur/menguji sebuah Transistor.

Berikut ini adalah Cara untuk menguji atau mengukur Transistor dengan Mengunakan Multimeter Analog dan Multimeter Digital.

A. Mengukur Transistor dengan Multimeter Analog


Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Analog

  1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
  2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
  3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Analog

  1. Atur Posisi Saklar pada Posisi OHM (Ω) x1k atau x10k
  2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
  3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika jarum bergerak ke kanan menunjukan nilai tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Jarum pada Multimeter Analog harus tidak akan bergerak sama sekali atau “Open”.

 

B. Mengukur Transistor dengan Multimeter Digital

Pada umumnya, Multimeter Digital memiliki fungsi mengukur Dioda dan Resistansi (Ohm) dalam Saklar yang sama. Maka untuk Multimeter Digital jenis ini, Pengujian Multimeter adalah terbalik dengan Cara Menguji Transistor dengan Menggunakan Multimeter Analog.


Cara Mengukur Transistor PNP dengan Multimeter Digital

  1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
  2. Hubungkan Probe Hitam pada Terminal Basis (B) dan Probe Merah pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
  3. Pindahkan Probe Merah pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Cara Mengukur Transistor NPN dengan Multimeter Digital

  1. Atur Posisi Saklar pada Posisi Dioda
  2. Hubungkan Probe Merah pada Terminal Basis (B) dan Probe Hitam pada Terminal Emitor (E), Jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik
  3. Pindahkan Probe Hitam pada Terminal Kolektor (C), jika Display Multimeter menunjukan nilai Voltage tertentu, berarti Transistor tersebut dalam kondisi baik.

Catatan :
Jika Tata letak Probe dibalikan dari cara yang disebutkan diatas, maka Display Multimeter Digital harus tidak akan menunjukan Nilai Voltage atau “Open”

 

Kamis, 02 Mei 2024

Memahami Peran Human Machine Interface (HMI) dalam Industri Modern

 

Pada era industri modern, di mana otomatisasi dan teknologi canggih menjadi tulang punggung operasi industri, peran antarmuka manusia mesin (HMI) semakin penting. HMI tidak hanya memfasilitasi interaksi antara manusia dan mesin, tetapi juga mengoptimalkan efisiensi, produktivitas, dan keselamatan di berbagai sektor industri.

Apa Itu Human Machine Interface (HMI)?

HMI merujuk pada teknologi yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi dengan mesin atau sistem yang kompleks. Ini dapat berupa antarmuka grafis, layar sentuh, atau bahkan perangkat lunak khusus yang menyediakan informasi dan kontrol untuk pengguna.

Penerapan HMI dalam Industri

  1. Pengendalian Proses Otomatisasi: HMI memungkinkan operator untuk memantau dan mengontrol proses otomatisasi secara efektif. Dengan visualisasi data real-time dan kontrol yang cepat, operator dapat merespons perubahan kondisi dengan lebih cepat dan lebih akurat.

  2. Optimalisasi Produktivitas: HMI memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi terkait produksi, kinerja mesin, dan parameter proses lainnya dengan mudah. Ini membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah dengan cepat, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

  3. Pemeliharaan Prediktif: HMI sering kali terintegrasi dengan sistem pemantauan kondisi yang memungkinkan untuk pemeliharaan prediktif. Dengan analisis data real-time, HMI dapat memberikan peringatan dini tentang potensi kegagalan mesin atau komponen, memungkinkan perbaikan sebelum terjadi kerusakan yang serius.

  4. Keselamatan Pekerja: HMI dapat digunakan untuk memonitor lingkungan kerja dan mengidentifikasi risiko keselamatan. Dengan sensor yang terhubung, HMI dapat memberikan peringatan tentang kondisi berbahaya atau bahkan menghentikan operasi secara otomatis jika diperlukan.

  5. Pelatihan Operator: HMI juga merupakan alat yang efektif untuk pelatihan operator baru. Antarmuka yang intuitif memungkinkan mereka untuk memahami operasi mesin dengan cepat dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pelatihan.

Tantangan dalam Penggunaan HMI

Meskipun banyak manfaatnya, ada beberapa tantangan yang terkait dengan penggunaan HMI dalam industri:

  • Kesesuaian dengan Pengguna: Desain antarmuka yang buruk dapat menyulitkan pengguna dalam memahami informasi atau mengoperasikan sistem dengan benar.
  • Keamanan Cyber: Dengan semakin terhubungnya HMI ke jaringan, keamanan cyber menjadi perhatian utama. Diperlukan langkah-langkah untuk melindungi sistem HMI dari serangan cyber yang dapat mengganggu operasi industri.
  • Ketergantungan pada Teknologi: Meskipun HMI meningkatkan efisiensi, ketergantungan yang terlalu besar pada teknologi ini dapat menjadi risiko jika terjadi kegagalan sistem atau gangguan lainnya.

Kesimpulan

Penggunaan HMI dalam industri modern memberikan manfaat yang signifikan dalam hal efisiensi operasional, produktivitas, dan keselamatan. Namun, penting untuk memperhatikan desain antarmuka yang baik, keamanan cyber, dan manajemen risiko untuk memaksimalkan potensi HMI dalam meningkatkan kinerja industri. Dengan pendekatan yang tepat, HMI dapat menjadi alat yang kuat dalam mendorong transformasi industri menuju masa depan yang lebih cerdas dan terhubung.